Rabu, 11 Agustus 2010

O B L I G A S I

Bonds Valuation Calender Convention
Dalam menghitung bunga (interest) yang akan diterima, perlu diketahui terlebih dulu penggunaan dasar-dasar hari (calendar conventions) dalam pasar obligasi. Calendar Conventions yang biasa dipakai, adalah :
1. Actual / Actual = Act / Act
2. Actual / 360 = Act / 360
3. Actual / 365 = Act / 365
4. 30 /360 = 30 / 360
Untuk pasar obligasi Indonesia berlaku ketentuan seperti :

Obligasi Korporasi, umumnya digunakan ketentuan 1 bulan = 30 hari, dan 1 tahun = 360 hari ;
Obligasi Negara, digunakan ketentuan actual days untuk menghitung hari berjalan dan total hari 1 kupon
Commercial Paper, digunakan ketentuan actual days dan 1 tahun = 360 hari ; dll.

Bonds Valuation Harga dan Accrued Interest
Price (harga) obligasi dinyatakan dalam persentase nilai nominal.
Jika 100%, dikenal dengan Par Value.
< 100%, dikenal dengan at discount. > 100%, dikenal dengan at premium.
Agar diperoleh interest yang menjadi hak penjual, digunakan penghitungan Accrued Interest. Dimulai dari pembayaran bunga terakhir sampai tanggal settlement.
Accrued Interest sangat tergantung pada perhitungan dasar hari (calendar conventions) obligasi. (Indonesia : 30/360 dan act/act).

Accrued Interest (AI) = nilai nominal  % kupon  waktu
 
Dimana,
Waktu = Jumlah hari dari pembayaran bunga terakhir s/d settlement date
Jumlah hari dalam setahun
Contoh :
Obligasi Bank BTN IX tahun 2003, memiliki tingkat bunga 12,50% p.a.dengan pembayaran kupon 6 bulan sekali dengan pembayaran kupon terakhir adalah 28 Januari 2005, dan jika settlement date-nya 19 Juli 2005,berapakah accrued interest yang terhutang untuk nilai nominal Rp 1 Milyar ?
Nilai nominal = Rp 1 Milyar
Kupon = 12,50%
Total hari = Januari(2) + Februari(30) + Maret(30) + April(30) + Mei(30) + Juni(30)+Juli (19)
= 171 hari.

Harga obligasi adalah present value dari expected cash flow semua kupon dan nominal (pokok).
Jika obligasi dengan kupon C, redemption R, dan dengan n-kali pembayaran kupon, dengan discount rate (required rate) saat ini i, dan kemudian setiap kupon diinvestasikan dengan tingkat bunga r.

Contoh Bond Pricing :
Obligasi HM Sampoerna I/2000 dengan nominal Rp 1 milyar berjangka waktu 5 tahun, dengan kupon 17,50% dibayarkan setiap 6 bulan, dan redemption value = 100%. Misalkan suku bunga 5 tahun adalah 17%/tahun, berapakah harga obligasi tersebut ?

C = (17,50% / 2) x Rp 1.000.000.000,00
= Rp 87.500.000,00
n = jumlah pembayaran = 5 tahun x 2 = 10
I = discount rate = 17% / 2 = 8,5% = 0,085

Yield to Maturity
Return dari memegang instrumen hingga jatuh tempo dalam bentuk persentase. Return ini sudah memasukkan unsur premium/diskon dari harga serta tingkat investasi kembali dari kupon.

Price = Harga pasar obligasi
C = Besar kupon
R = Besar nilai redemption
t = Periode pembayaran kupon sampai jatuh tempo
Asumsi yang digunakan pada perhitungan yield to maturity ini adalah besar tingkat reinvestasi atas bunga obligasi yang diterima adalah sebesar yield to maturity itu sendiri.

Karena rumitnya perhitungan ytm dengan perhitungan di atas, maka untuk mencari nilai ytm dapat pula dipergunakan formula ytm approximation, atau pendekatan nilai ytm. Formula tersebut adalah :


YTM approximation =

C = kupon
n = periode waktu yang tersisa (tahun)
R = redemption value
P = harga pembelian (purchase value)

Pasar Obligasi Faktor-faktor yang mempengaruhi harga obligasi
Dari rumusan di atas, dapat diketahui, bahwa tingginya harga obligasi berbanding terbalik dengan tingkat bunga.
Selain itu faktor lain yang mempengaruhi harga obligasi adalah
Kondisi Makroekonomi Indonesia
Kondisi Industri dari Emiten
Kinerja Emiten (kemampuan memenuhi kewajiban hutang)
Struktur Instrumen
Likuiditas Pasar

Measuring Risk Kredit
Indikator utama dari resiko ini adalah Peringkat (Rating) dari obligasi yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat. Semakin tinggi peringkat suatu obligasi maka semakin kecil kemungkinannya obligasi tersebut di masa mendatang gagal memenuhi kewajibannya.
Untuk Indonesia lemabgaa pemeringkat domestik yang telah mendapatkan izin dari Bapepam-LK adalah Pefindo, Fitch Indonesia, dan Moody’s Indonesia . Peringkat obligasi yang dianggap sebagai investment grade adalah peringkat dari AAA hingga BBB untuk Pefindo dan Fitch serta Aaa hingga Baa untuk Moody’s.
Definisi Rating

RATING adalah suatu opini yang objektif untuk menilai kemampuan & kemauan suatu emiten dalam memenuhi kewajiban finansialnya secara tepat waktu
RATING bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual atau menahan suatu obligasi
RATING memberikan indikasi mengenai kemungkinan investor memperoleh kembali investasinya sesuai dengan yang dijanjikan, namun tidak memberikan prediksi yang spesifik atas probabilitas terjadinya default

Untuk mengurangi resiko kredit dipergunakan perangkat sebagai berikut :
Jaminan
- Fixed Asset, Aset perusahaan yang berbentuk tanah,
pabrik, bangunan, dll.
- Receivables, pendapatan piutang perusahaan yang
akan diperoleh di masa datang.
Sinking Fund
- Conditional Sinking Fund, sinking fund yang muncul
akan tidak terpenuhinya syarat-syarat yang disetujui
saat obligasi terbit.
- Mandatory Sinking Fund, pembayaran lebih awal
atas pokok hutang obligasi.
Financial Covenant
- DER(Debt to Equity Ratio), perbandingan antara jumlah hutang dengan jumlah saham suatu perusahaan. Semakin besar DER, semakin besar resiko kredit suatu perusahaan.
- CR(Current Ratio), perbandingan antara Aset Lancar dengan Kewajiban Lancar suatu perusahaan. Semakin besar CR, semakin kecil resiko kreditnya.
- Interest Coverage, kemampuan suatu perusahaan dalam membayar bunga pinjaman hutang yang dimilikinya. Semakin besar Interest Coverage suatu perusahaan, maka semakin kecil resiko kredit perusahaan tersebut.

Measuring Risk Suku Bunga
DURATION
Duration merupakan salah satu fungsi yang dapat digunakan untuk menganalisis volatilitas harga dari obligasi.
Fungsi duration adalah menunjukkan aproksimasi tingkat perubahan harga dari obligasi terhadap perubahan tingkat suku bunga/yield.
Modified Duration merupakan ukuran persentase perubahan harga obligasi akibat perubahan yield sebesar 1%.

Jika suatu obligasi mempunyai modified duration sebesar p, maka harga obligasi tersebut akan berubah sebesar p% untuk setiap perubahan yield sebesar 1%.

Hubungan nilai duration dengan kupon bunga dan lama jatuh tempo obligasi :
Kupon bunga makin tinggi, duration semakin kecil
Yield makin tinggi, duration semakin kecil
Jatuh tempo makin panjang, duration semakin besar

Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan duration adalah, kemampuan fungsi ini terbatas hanya pada perubahan yield yang cukup kecil. Sehingga jika digunakan untuk perubahan yield yang cukup jauh, perhitungan duration tidak lagi akurat.
Penggunaan Duration

Secara sederhana dapat dilihat sebagai jatuh tempo efektif dari suatu obligasi
Menjadi alat ukur sensitifitas perubahan harga obligasi akibat pergerakan suku bunga
Alat ukur volatilitas harga obligasi
Alat ukur resiko suku bunga
Berguna sebagai bagian manajemen resiko
Alat untuk melakukan proses matching antara asset dan liabilities
Alat untuk melakukan hedging atas sensitivitas investasi terhadap pergerakan suku bunga

Measuring Risk Likuiditas
Liquidity risk, biasanya diukur dengan melihat spread bid dan offer harga. Namun karena sifat transaksinya over the counter, informasi ini menjadi agak sulit diperoleh.
Dicari variabel lain seperti : total volume transaksi, frekuensi transaksi dan kontinuitas transaksi selama tiga bulan terakhir. Dari ketiga variabel tersebut dibuat indeks.

Manajemen Portfolio Obligasi Manajemen Aktif
Berpotensi memberikan return yang lebih tinggi, sekaligus merepresentasikan resiko yang lebih tinggi.
Bertumpu pada Ekspektasi perubahan tingkat bunga, dan tingkat spread antar jenis obligasi.
Memantau perubahan bentuk yield curve.
Melakukan forecast tingkat bunga di masa depan.
Salah satu penerapan manajemen aktif secara kuantitatif adalah Return Simulation, yang berusaha menganalisis perilaku obligasi dan portofolio obligasi dengan menggunakan berbagai proyeksi skenario tingkat bunga yang berbeda-beda.

Manajemen Portfolio Obligasi Manajemen Pasif
Berpotensi memberikan return yang paling rendah, sekaligus merepresentasikan resiko yang paling rendah.
Tidak bertumpu pada ekspektasi perubahan tingkat bunga.
Adanya opportunity cost, peluang keuntungan yang tidak termanfaatkan.
Salah satu penerapan manajemen pasif secara kuantitatif adalah Indexing system, menciptakan portofolio yang performansinya akan mengikuti suatu indeks obligasi (bond index). Karena performansi portofolio sangat terkait dengan perilaku indeks obligasi, maka pada awal penyusunan portofolio, langkah terpenting yang harus dilakukan adalah pemilihan indeks obligasi yang digunakan sebagai benchmark.

Manajemen Portfolio Obligasi Imunisasi
Berasal dari terminologi immune, sifat dari jenis manajemen portofolio immunization ini diharapkan kebal terhadap perubahan tingkat suku bunga yang terjadi di pasar.
Pada prinsipnya sistem immunization mengunci tingkat return selama horizon investasi tertentu.
Tiga syarat utama dapat dilaksanakannya strategi Immunization :
Rata-rata duration antara asset dan liabilities harus sama besarnya.
Nilai pasar dari asset harus lebih besar atau sama dengan nilai present value dari semua liabilities.
Dispersion dari asset harus lebih besar atau sama dengan nilai dispersion dari liabilities.

Selasa, 10 Agustus 2010

Formula Dasar Dalam Analisa Laporan Keuangan

Kita tak akan pernah melakukan perbaikan bila kita tak pernah melakukan pengukuran. Laporan Keuangan yang dibutuhkan:
• Neraca
• Laporan Rugi laba

Akan lebih baik laporan keuangan juga dengan melihat setidaknya 3 tahun yang berlalu.

Rasio Likuiditas; Adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana perusahaan dapat mebayar hutang-hutangnya. Untuk menghitungnya digunakan:
- Modal Kerja
- Rasio Lancar
- Rasio Cepat.

Modal Kerja; Digunakan sebagai dasar bagi perusahaan mengukur kemampuannya untuk mengukur utang lancarnya. Modal Kerja = Aktiva lancar – Utang Lancar

Rasio Lancar; Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang. Rasio Lancar = Aktiva lancar : Hutang lancar.
Rasio lancar dianggap baik bila nilainya lebih dari 2.

Rasio Cepat; Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam kecepatan pembayaran hutang. Disini Persediaan dikeluarkan dari aktiva lancar. Rasio Cepat = (Aktiva lancar – Persediaan) : Hutang Lancar.
Rasio cepat dianggap baik bila nilainya lebih dari 1,5.

Rasio Manajemen Aktiva; Rasio yang digunakan perusahaan dalam mengukur efektivitas pengelolaan aktiva. Untuk mengukur manajemen aktiva digunakan : - Perputaran Piutang dagang - Perputaran Persediaan - Perputaran Total Aktiva

Perputaran Piutang Dagang; Digunakan untuk mengetahui sejauh mana perputaran piutang dagang dapat terbayarkan. Semakin cepat perputaran piutang semakin baik untuk operasional perusahaan. Perputaran Piutang = Penjualan x 2 : Piutang dagang (th n) + Persediaan th (n-1)

Jangka Waktu Penagihan; Untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk perputaran piutang dagang. Semakin pendek waktu yang dibutuhkan semakinbaik. Jangka waktu penagihan = 365 : Putaran Piutang Dagang

Perputaran Persediaan; Untuk mengetahui sejauh mana persediaan untuk proses produksi dapat diputar. Semakin cepat perputaran persediaan semakin baik. Perputaran Persediaan = Penjualan x 2 : Persediaan (th n) + Persediaan (th n + 1)

Waktu Penjualan Persediaan; Untuk mengetahu jangka waktu perputaran persediaan. Semakin pendek waktu yang dibutuhkan akan semakin baik. Waktu Penjualan Persediaan = 365 : Perputaran Persediaan

Perputaran Total Aktiva; Untuk mengukur perputaran keseluruhan aktiva perusahaan. Semakin cepat perputarannya semakin baik. Perputaran Total Aktiva = Penjualan x 2 : Total Aktiva (th n) + total Aktiva (th n-1)

Waktu Perputaran Total Aktiva; Waktu yang dibuthkan untuk perputaran total aktiva. Semakin pendek waktu perputaran total aktiva maka semakin baik. Perputaran total aktiva = 365 : Perputaran total Aktiva

Rasio Solvensi; Digunakan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan menggunakan hutang untuk pembiyaaan dan juga kemampuan perusahaan untuk membayar hutang. - Rasio Utang-Modal - Rasio Utang - Kelipatan Pembayaran Bunga

Rasio Utang – Modal; Rasio ini digunakan untuk mengukur proporsi total hutang dan total modal pemilik serta kemampuan pembayaran hutang. Rasio Utang –Modal = Total Hutang : Total modal Pemilik Angka yang dihasilkan kurang dari 1 atau lebih kecil semakin baik.

Rasio Hutang; Mengukur proporsi pendanaan Perusahaan. Semakin kecil nilainya semakin baik. Rasio Hutang = Hutang Jangka Panjang : Total Hutang + Modal

Kelipatan Pembayaran Bunga; Kemampuan perusaaan untuk membayar bunga dari hutang yang digunakan dalam pembiayaan operasi. Kelipatan Pembayaran Bunga = Penghasilan Operasi: Bunga .
Bila rasio mencapai 4 atau lebih maka dianggap baik.
Rasio Profitabilitas; Untuk melihat sejauh mana kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Dapat digunakan beberapa penghitungan : - Margin Kotor - Perputaran Aktiva - Margin Operasi - Laba Atas Aktiva - Margin Bersih - Laba Atas investasi

Margin Kotor; Mengukur rasio penghasilan kotor dari suatu perusahaan. Margin kotor = Penghasilan kotor : Penjualan .
Angka semakin besar semakin baik. Untuk perusahaan yang bergerak di pengolahan minimal 25%. Untuk sektor jasa biasanya sampai dengan 50%.

Margin Operasi; Memperhitungkan penghasilan operasi dan penjualan serta memberikan gambaran sejauh mana besar biasay administrasi dan penjualan. Margin Operasi = Penghasilan Operasi : Penjualan Semakin besar nilainya semakin baik

Margin Bersih; Mengukur batas bawah dari penghasilan bersih dari pengelolaan perusahaan. Margin Bersih = Penghasilan Bersih : Penjualan Semakin tinggi angkanya semakin baik setidaknya 5%.

Perputaran Aktiva; Mengetahui berapa rasio penggunaan aktiva untuk menghasilkan penjualan. Perputaran Aktiva = Penjualan : Total Aktiva.
Semakin tinggi nilainya semakin baik, setidaknya diatas 1,5

Laba Atas Aktiva; Kemampuan perusahaan menghasilkan aktiva untuk menghasilkan laba. Laba atas aktiva = Penghasilan Bersih : Total Aktiva .
Semakin besar nilainya semakin baik setidaknya 5,5%.

Laba Atas Investasi; Mengukur keseluruhan kinerja perusahaan atas investasi yang telah ditanamkan. Laba Investasi = Penghasilan Bersih : Modal Pemilik .
Nilai diatas 10% atau lebih dianggap baik.

PENTINGNYA LEMBAGA KEUANGAN, MACAM-MACAM LEMBAGA KEUANGAN, dan INSTRUMEN-INSTRUMEN KEUANGAN

Fungsi Lembaga Keuangan (FI’s):
Brokerage function  acting as pure broker

Provide: information
tansaction services

 result efisiensi: economies of scale

Asset transformation function  acting as asset transformer

Membeli primary securities (bonds & saham) dan menjual
secondary ecurities (securities yang diterbitkan oleh FI dan
dijamin oleh primary securities

WHY ARE FINANCIAL INTERMEDIARIES SPECIAL?
Information costs
Masalah utama investasi langsung adalah biaya pengumpulan informasi yang tinggi  perlu monitoring
Agency costs: biaya atas resiko jika peminjam tidak bertindak untuk kepentingan investor
maka: - FI sebagai delegated monitor
- FI dapat menerbitkan securities sehingga dapat memonitoring dengan baik (bank loan)

2. Liquidity & Price Risk
FI menerbitkan produk menarik: deposit & money market mutual funds (likuid)
Diversify asset: menurunkan resiko dengan memegang sejumlah securities dalam portfolio  resiko turun

3. Lain-lain:
a. Menurunkan biaya transaksi
b. Intermediasi maturitas
c. Transmisi kebijakan moneter
d. Alokasi kredit
e. Jasa-jasa pembayaran
f. Intermediasi denominasi
g. Transfer intergenerasi

Regulation

Safety and soundness regulation seperti: legal lending limit dan capital adequacy ratio (CAR)
Protective mechanisms:
- Requirement pendorong FI untuk melakukan diversifikasi asset
- Concern pada level minimal rasio capital to asset
- Penyediaan dana-dana jaminan seperti BIF, SAIF, SIPC
- Monitoring and surveillance itself
Issue: net regulatory burden: perbedaan antara private cost regulasio dan privat benefit untuk produser jasa keuangan
2. Monetary policy regulation: reserve requirement
3. Credit allocation regulation: KUK
4. Consumer protection regulation: FDIC
5. Investor protection: insider trading, lack of disclosure, outright malfeasance, breach of fiduciary responsibilities
6. Entry and chartering regulation
Dengan high direct costs dan indirect costs

THE FINANCIAL SERVICE INDUSTRY
Depository Institutions

Commercial Banks
Saving Institutions
Saving and Loans (S&L)
Saving Banks
Credit Unions

Other Financial Institutions

Life Insurance Companies
Property – Casualty Insurance
Securities Firms and Investment Bank
Finance Companies
Mutual Funds

COMMERCIAL BANKS
Bank yang accept deposits (liabilities) & menyalurkan consumer,commercial,
& real estate loans (assets).
Aktivitas diatur terpisah dari peraturan saving institution / credit union
Di USA jumlah 14.416 (1985), 12.744 (1989), dan 9.308 (1997) menurun
karena: perkemb. teknologi,perubahan regulatory, & kompetisi antar bank.

Macam Commercial Banks:
Community Bank: smaller banks dengan asset < US$ I juta
Specialize: Retail/consumer banking, providing residential mortgages and consumer loans, and accessing the local deposit base
Regional/Super Regional Banks: bank dengan asset US$ 1 juta atau lebih
Aktivitas: Wholesale commercial banking activities, Consumer & residential lending, Commercial & industrial lending baik regional/nasional
Punya akses terhadap interbank funds/federal funds market untuk membiayai aktivitas lending dan investment
Money Center Banks (Bank yang sangat besar):
Tidak ditentukan oleh asset bank, tetapi oleh lokasi dan tergantung pada non deposit/borrowed sources of funds
Contoh: Bank of New York, Bankers Trust, Chase Manhattan, Citigroup, J.P. Morgan, Republic NY Corporation, Banc One

Balance Sheet & Trends
Assets
Earning assets areas:
Business loans (commercial & industrial)
Securities
Mortgages
Consumer loans

Liabilities
Sources:
Equity
Deposits
Borrowed/other liability funds

Resiko terbesar: credit or default risk
Perbedaan utama bank dengan firm lain: High leverage: Debt/asset tinggi

Debt: deposit atau borrowed funds

NOW account: demand deposit dengan bunga (ada minimum deposit)

Money Market Mutual Funds: mutual fund yang ditawarkan bank (deposit)

Negotiable CDs: deposito yang memiliki maturity tertentu, memberikan bunga tertentu, jumlah besar, dapat dijual di secondary market.

Off-Balance-Sheet activities: Fee related activities

Regulation
1927: McFadden act  Membatasi bank untuk interstate brancing

1933: Glass-Steagall act
 Membatasi aktivitas bank terhadap aktivitas di pasar.
Didirikannya FDIC

1956: Bank Holding Company act
- Membatasi aktivitas akuisisi perbankan dan non perbankan multibank
holding companies
- Memberikan wewenang kepada Federal Reserves dalam pengaturan
multibank holding companies

1970: Amademen terhadap Bank Holding Company Act 1956
Membatasi BHC dalam kegiatan asuransi, commercial dan nonbank

1978: Internasional Banking Act
- Regulated cabang dan agen bank asing yang ada di US
- Memberlakukan McFadden Act dan Glass Steagell Act pada bank asing
- Memberikan akses bank asing pada Fedwire, discount window, &
asuransi deposito

OTHER FINANCIAL INSTITUTIONS
Non Depository
LIFE INSURANCE COMPANIES

Melindungi kerugian yang diakibatkan oleh hilangnya pendapatan karena kematian ataupun pensiun dini

Ada 4 macam (dilihat dari pemasarannya):
- Ordinary Life
- Group Life
- Industrial Life
- Credit Life
Ordinary Life

Polis dipasarkan pada individu, dengan pembayaran premi secara periodic.
Ada 5 jenis berdasarkan tipe kontraknya:

- Term Life
Pure life insurance, dimana individu akan menerima klaim jika meninggal
dalam periode waktu tertentu (1-40 tahun atau lebih)
- Whole Life
Memberi proteksi pada individu selama masa hidupnya
- Endowment Life
Kombinasi pure life insurance & tabungan. Memberi proteksi & mendapatkan
face value jika masih hidup pada endowment date.
- Variable Life
Invest pada mutual funds seperti stocks, bonds, & money market instrument
lainnya. Nilai face value naik atau turun tergantung pada net value asset dari
mutual funds yang dipilih.
- Universal Life dan Variable Universal Life
Universal Life: premium dan maturity dapat diubah
Variable Universal Life:
Plus nilai face value tergantung pada nett asset value dari mutual funds

Group Life
Pertanggungan renteng dalam satu polis. Biasanya untuk corporate employers.
Industrial Life
Biasanya coverage areanya sempit (mingguan).
Credit Life
Untuk melindungi pemberi hutang terhadap kemungkinan peminjam tidak dapat
membayar hutangnya (bunga plus prinsipalnya)

Aktivitas Life Insurance lainnya:
Annuities
Reserve dari aktivitas Life Insurance
2. Private Pension Funds
3. Accident and Health Insurance
Balance Sheet
Liabilities: Long Term (klaim jangka panjang)
Asset: Invest pada long term: corporate bonds, sekuritas pemerintah, mortgages.

Regulation
McCarran-Ferguson Act tahun 1945: confirm the primacy of state over federal regulation of insurance companies.
State insurance commission berwenang melakukan supervisi dan examine insurance companies dengan menggunakan system yang dikembangkan NAIC

PROPERTY-CASUALTY INSURANCE
Property: asuransi yang memberikan perlindungan pada kerugian property riil atau personal
Casualty(liability): memberikan perlindungan hukum
Loss Risk, tergantung pada:
Property vs Liability
Max level losses property lebih predictable dari pada liability
Severity vs Frequency
Loss rates lebih predictable pada low-severity, high-frequency ketimbang
pada high-severity, low-frequency

Frequency of loss : probabilitas munculnya kerugian
Severity of loss : size atau ukuran kerugian
Long tail vs Short tail
Long tail risk sulit diekspetasi disbanding short tail.
Long tail loss timbul pada saat peril menyerang selama periode coverage,
tetapi klaim tidak dibuat/dilaporkan sampai beberapa tahun kemudian

Product inflation vs Social inflation
Tingkat kerugian (loss) sangat dipengaruhi oleh kenaikan inflasi yang unexpected.
Loss Ratio: mengukur ratio pure losses incurred terhadap premium earned. Ratio dibawah 100 berarti premium yang diterima mencukupi untuk mengkover losses incurred.

SECURITIES FIRMS
Size diukur berdasar jumlah equity yang dimiliki.
Macam-macam:

National Full-line Firms (the largest firms) yang menyediakan service retail customers (berperan sebagai broker dan dealer pada trading securities), dan corporate customers (sebagai underwriting pada penerbitan new securities)
Contoh: Merril Lynch dan Morgan Stanley/Dean Witter Discover

National Full-line Firms yang spesialisasi lebih pada corporate finance dan lebih aktif pada trading securities
Contoh” Goldman Sach, Salomon Brothers/Smith Barney, Investment Banking Arm of Citigroup (merger dari Travelers dan Citicorp tahun 1998)

Lain-lain
Specialized Investment Bank Subsidiaries dari Commercial Bank Holding
Companies, contoh: JP Morgan
Specialized Discount Brokers (broker tapi tidak memberikan advis/tips)
Contoh: Charles Schwab
Regional Securities Firms, terbagi large, medium, dan small kategori, dan
konsentrasi melayani customer pada region atau lokasi tertentu

Aktivitas

Investing: asset management baik untuk diri sendiri maupun pihak lain
(mutual funds atau pension funds)

Investement Banking: related to underwriting dan distribusi new issues of
debt and equity baik public maupun private offering
IPO (Initial Public Offering): penawaran umum pertama
Private placement: penawaran terhadap beberapa investor besar

Market Making: menciptakan pasar sekunder baik untuk:
Agency transaction : untuk customer
Principal transaction: dana sendiri
Trading: ambil posisi pada suatu instrumen
Position trading : ambil posisi (menciptakan pasar sekunder)
Pure arbitrage : jual beli aset pada pasar uang yang berbeda untuk
mendapatkan keuntungan
Risk arbitrage : membeli aset untuk antisipasi suatu keadaan (keuntungan)

Program trading : risk arbitrage antara spot market dan future

Cash management:
Offer bank deposit-like cash management account (CMAs) kepada individual
investors, that offer check-writing kepada individual investors, that offer check-writing privileges

Mergers and Acquisitions.
Provide advise/assist pada proses merger dan akuisisi

Back-Office dan pelayanan lainnya:
Kustodi dan escrow services
Clearance dan settlement services
Riset, dll
Regulation

Securities and Exchange Commisions (SEC) didirikan tahun 1934. The National Securities Market Improvement Act (NSMIA) tahun 1966 reaffirmed peranan SEC sebagai regulator securities firms: mengawasi New York Exchange dan National of Securities Dealers (NSAD), dan awasi NASDAQ (Over The Counter Market)

Securities Investor Protection Corporation (SIPC) memberikan perlindungan pada investor s/d US$ 500.000 jika perusahaan sekuritas bangkrut

MUTUAL FUNDS
Muncul pertama di Boston tahun 1924
Tahun 1996 di US ada 5.305 dengan total aset $2.637,4 triliun

Keunggulan: - diversifikasi
- risk pooling

Return investasi dipengaruhi oleh:
- pendapatan dari aset yang dipegang
- capital gain
- capital apreciation dari portfolio
Capital apreciation dilihat dari net asset value (marked to market setiap hari)

Macam Mutual Funds
- Open-ended
Jumlah share berfluktuasi harian

- Closed-end investment companies
Jumlah share tetap

Load fund: suatu mutual fund dimana pembeli dikenai biaya pembelian pada saat membeli
Regulasi

SEC untuk registrasi dan mengatur
NASD supervise distribusi share dari mutual fund
Investment Adviser Act mengatur aktivitas mutual fund adviser
Investment Company Act mengatur conflict of interest, fraud, & fee
Insider Trading & Securities Fraud Enforcement Act 1988
mengharuskan mutual funds memiliki mekanisme untuk mengatasi
masalah insider trading
Market Reform Act 1990 memberi wewenang pada SEC untuk
menghentikan perdagangan jika diperlukan

INSTRUMEN-INSTRUMEN KEUANGAN
Jangka pendek: Pasar Uang (< 1 tahun)
Jangka panjang: Pasar Modal
Macam Instrumen Pasar Uang

Internasional (US)
Treasury Bills
Commercial Paper
Short-term Municipal Securities
Negotiable Certificates of Deposit (CDs)
Banker’s Acceptances
Federal Funds
Repurchase Agreements
Eurodollars

Treasury Bills
Surat hutang yang diterbitkan oleh pemerintah pusat berjangka waktu pendek (< 1 tahun), sering disebut T-Bills

Short-term zeros: dijual dengan diskonto

Macam T-Bills:
- 13 minggu (91 hari)
- 26 minggu (182 hari)
- 52 minggu (364 hari)

Commercial Paper
Surat hutang jangka pendek yang diterbitkan oleh lembaga keuangan atau bukan lembaga keuangan namun unsecured, oleh karena itu biasanya hanya dikeluarkan oleh perusahaan besar. Di US maturity biasanya sama atau lebih kecil dari 270 hari supaya tidak harus didaftarkan pada Securities and Exchange Commission (SEC)

Biasanya dilakukan rating  menggunakan line of credit bank atau letter credit bank supaya ratingnya naik

Short-term Municipal Securities
Surat hutang yang dikeluarkan pemerintah daerah yang maturitasnya kurang dari 1 tahun

Negotiable Certificates of Deposit (CDs)
CDs adalah zero coupon securities yang dikeluarkan oleh bank dengan denominasi paling sedikit U$$100.000, biasanya tidak akan diredeem oleh bank yang menerbitkannya jika belum jatuh tempo. Oleh sebab itu secondary marketnya adalah aktif

Macam CDs:
Domestic CDs (dikeluarkan oleh bank di US)
Eurodollar CDs (dollar denominated CDs yang diterbitkan oleh bank di
luar bank US)
Yankee CDs (diterbitkan oleh bank asing di US)
Thrift CDs (diterbitkan oleh Savings & Loan Association)

Banker’s Acceptances
Adalah promissory note yang diterbitkan oleh peminjamnya yang dijamin oleh bank yang memberikan garansi (jika yang menerbitkan tidak membayar maka bank penjamin akan membayarnya)

Biasanya dipakai pada perdagangan internasional

Federal Funds
Adalah pinjaman antar bank (overnight) pada cadangan bank yang ada pada bank sentral.

Biasanya unsecured verbak agreements, tanpa kontrak formal.
Tingkat bunga: federal fund rate, adalah key money market statistic karena overnight risk free dan ongkos transaksi sangat kecil

Repurchase Agreements (RP atau Repo)
Suatu kontrak jual beli misalkan saham, dimana orang yang akan menjual berjanji akan membeli kembali sahamnya dengan harga tertentu pada waktu yang telah ditentukan. Seperti pinjam uang dengan kolateral.

Eurodollars
 US$ yang didepositokan di bank asing atau cabang bank US di luar US.

London adalah center dari pasar Eurodollar.

London Interbank Offered Rate (LIBOR) biasanya dipakai sebagai patokan tingkat bunga dalam US$.

Resiko: Exchange rate

Minggu, 08 Agustus 2010

AKUNTANSI KEUANGAN NIR LABA YAYASAN

Pengertian Akuntansi dan Laporan Keuangan :
Proses pengumpulan,pengolahan dan pengkomunikasian informasi
yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan dan menilai kinerja
organisasi

Akuntansi secara normatif memiliki 3 aspek, yaitu :
1. Sifat informasi yang diberikan
2. Kepada siapa informasi tersebut diberikan
3. Tujuan informasi

Organisasi sektor publik dituntut untuk dapat membuat laporan keuangan eksternal yang meliputi laporan keuangan formal seperti laporan kinerja yang dinyatakan dalam ukuran finansial dan non finansial.

Beberapa alasan perlu dibuatnya Laporan Keuangan :
Dari sisi manajemen perusahaan
Laporan keuangan merupakan alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan organisasi.

Dari sisi pemakai eksternal
Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk mekanisme pertanggungjawaban dan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Dari sisi sektor publik diwajibkan untuk membuat laporan keuangan dan laporan tersebut perlu diaudit untuk menjamin telah dilakukannya true and fair presentation.

Tujuan Laporan Keuangan untuk Organisasi non bisnis / nirlaba dalam SFAC 4 (Statement of Finansial Accounting Concepts Nomor 4) adalah :
1. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, pemakai dan calon pemakai lainnya dalam penbuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi sumberdaya organisasi.
2. Memberikan informasi untuk membantu para penyedia dan calon penyedia sumberdaya, pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai pelanyanan yang diberikan oleh organisasi non bisnis.
3. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai kinerja manajer organisasi non bisnis atas pelaksanaan tanggungjawab pengelolaan serta aspek kinerja lainnya.
4. Memberikan informasi mengenai sumberdaya ekonomi, kewajiban dan kekayaan bersih organisasi, pengaruh dari transaksi, peristiwa dan kejadian ekonomi yang mengubah sumberdaya dan kepentingan sumberdaya tersebut.
5. Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama 1 periode.
6. Menunjukkan informasi mengenai bagaimana organisasi memperoleh dan membelanjakan kas, utang dan pembayaran kembali utang dan faktor lain yang mempengaruhi likuiditas organisasi
7. Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pemakai dalam memahami informasi keuangan yang diberikan.

Perbandingan Laporan Keuangan Pemerintah dengan Sektor Swasta
**Laporan Keuangan Pemerintah

Fokus Finansial dan Politik
Kinerja diukur secara finansial dan non finansial
Pertanggungjawaban kepada parlemen dan masyarakat luas

Berfokus pada bagian organisasi
Melihat ke masa depan secara detail
Aturan pelaporan ditentukan oleh departemen keuangan



Laporan diperiksa oleh Treasury

Cash Accounting

**Laporan Keuangan Sektor Swasta

Fokus Finansial
Sebagian besar kinerja diukur secara finansial
Pertanggungjawaban kepada pemegang saham dan kreditur

Berokus pada organisasi secara keseluruhan
Tidak dapat melihat masa depan secara detail
Aturan pelaporan ditentukan oleh UU, standar akuntansi,pasar modal dan pratik akuntansi

Laporan Keuangan diperiksa oleh auditor independen

Accrual Accounting

Sabtu, 07 Agustus 2010

Akuntansi Manajemen & Akuntansi Keuangan

Akuntansi Manajemen berfungsi untuk memberikan data bagi manajer perusahaan. Tiga aktivitas manajer yaitu merencanakan, mengarahkan dan memotivasi serta mengendalikan perusahaan.
Akuntansi Keuangan berfungsi untuk penyediaan informasi bagi pihak luar (pemegang saham, kreditor dan pihak luar.

Perubahan Lingkungan Bisnis
Menentukan hal apa saja yang tidak perlu dilakukan,
bagaimana perusahaan harus dikelola dan bagaimana
Pekerjaan dilakukan
Beberapa praktek manajemen:
1. JIT (just in time)
2. Manajemen Mutu Total (Total Quality Control/ TQM)
3. Rekayasa Ulang
4. Teori Kendala (Theory of Constrain/TOC)

JIT
Sistem Pengendalian Persediaan dan Produksi JIT
Membeli BB dan memproduksi unit output sesuai dengan permintaan aktual dari pelanggan
Persediaan dikurangi sampai pada tingkat minimum (bahkan sampai titik nol)

Dampak JIT (perush. Manufaktur)
Efisiensi dan mengurangi biaya (penyimpanan dan pemesanan serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasi.

-> bahan bahan baku yang diterima segera masuk ke proses produksi, bahan produksi lainnya segera digabungkan dan dikerjakan, dan produk yang telah jadi segera dikirimkan kepada pelanggan.
Konsekwensi :

Mengandalkan pemasok harus mampu menyerahkan barang yang bebas dari cacat pada waktu dan jumlah yang tepat.
Tata letak pabrik harus diperbaiki
Penyetelan (setup)  dikurangi waktu setup
Tidak mentolelir barang cacat.

Kelemahan :
Rentan terhadap gangguan pasokan

Manfaat

Modal yang terikat dalam persediaan dapat digunakan untuk tujuan lain
Lokasi yang digunakan untuk persediaan dapat digunakan untuk aktivitas lain
Waktu untuk melakukan aktivitas produksi berkurang, sehingga dapat menghasilkan jumlah produk lebih banyak dan lebih cepat merespon pelanggan
Tingkat produksi cacat berkurang sehingga mengurangi limbah dan meningkatkan kepuasan pelanggan

TQM
Perbaikan terus menerus yang memiliki karakteristik :
Fokus pada pelayanan pelanggan
Pemecahan masalah secara sistematis dengan menggunakan tim yang ada di garda depan yang dibekali dengan salah satu alat manajemen adalah penentuan tolok ukur (benchmarking) yang dilakukan dengan mempelajari organisasi terbaik yang ada untukmenjelaskan tugas tugas tertentu.
Gambaran utama TQM adalah meningkatkan produktivitas
dengan mendorong penggunaan pengetahuan dalam mengambil
keputusan dan menekan perilaku defensif yang tidak produktif.

Rekayasa Ulang Proses (Process Reengineering-PR)
Meliputi desain ulang secara menyeluruh proses bisnis dalam rangka
menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah dan mengurangi
kemungkinan terjadinya kesalahan. Rekayasa ulang mengandalkan
Pada spesialis dari luar perusahaan.

Merupakan pendekatan yang lebih radikal dibandingkan dengan TQM.

Sebagai ganti perbaikan sistem yang dirancang serial dan bertahap, dalam PR, suatu proses bisnis diplot dalam sebuah diagram secara detail, dikritik dan kemudian dirancang ulang untuk menghilangkan langkah-langkah yang tidak diperlukan, mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan mengurangi biaya.

Proses bisnis adalah serangkaian tahapan yang harus dilakukan untuk menjalankan tugas-tugas dalam dalam suatu bisnis.

Teori Kendala (Theory of Contrains)
Menekankan pada pentingnya mengelola kendala yang
dihadapai oleh organisasi. Karena kendala adalah sesuatu
yang menghalangi organisasi, Proses perbaikan akan efektif
kalau difokuskan pada kendala yang dihadapi
Teori kendala didasarkan pada pandangan bahwa manajemen kendala secara efektif adalah kunci keberhasilan.

Teori Kendala
Tahapan memperkuat mata rantai:

Identifikasi mata rantai yang paling lemah atau bagian yang jadi kendala
Jangan memberikan beban yang lebih berat yang tidak bisa ditangani oleh mata rantai yang paling lemah
Konsentrasikan usaha untuk perbaikan dimata rantai yang paling lemah
Bila usaha perbaikan berjalan baik dan sukses maka bagian yang lemah terseut bukan lagi merupakan bagian yang lema
Selanjutnya identifikasi kembali mata rantai yang paling lemah sehingga usaha perbakan terus menerus dilakukan

Pendekatan TOC merupakan bagian yang menyempurnakan pendekatan TQM dan Rekayasa Ulang (PR)- pendekatan ini memfokuskan usaha-usaha perbaikan yang tampaknya paling efektif.

Informasi Akuntansi
Akuntansi sebagai Sistem Informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan

Informasi akuntansi penuh, diferensial dan pertanggungjawaban serta pemanfaatannya
Klasifikasi umum biaya
Biaya Produksi:
BB (langsung -tidak langsung)
BTK (langsung- tidak langsung)
BOP

Biaya Non Produksi:
Biaya pemasaran atau penjualan
Biaya administrasi

Biaya pemasaran atau penjualan
semua biaya yang diperlukan untuk menangani pesanan konsumen dan memperoleh produk atau jasa untuk disampaikan kepada konsumen.
contoh : pengiklanan, pengiriman, perjalanan dalam rangka penjualan, komisi penjualan, gaji untuk bagian penjualan, biaya penyimpanan gudang

Biaya administrasi
pengeluaran eksekutif , organisasional dan klerikal yang berkaitan dengan manajemen umum organisasi.
contoh : gaji eksekutif, akuntan umum, kesekretariatan, humas
Biaya Produksi dan biaya periodik
Klasifikasi biaya untuk memprediksi perilaku biaya : biaya tetap, biaya variabel dan semivariabel
Klasifikasi biaya untuk pembebanan Biaya ke objek biaya:
Biaya langsung
Biaya tidak langsung
Klasifikasi biaya untuk pengambilan keputusan
Biaya diferensial
Biaya kesempatan
Biaya tertanam

Biaya Diferensial /Inkremental - Dekremental
Perbedaan biaya antara dua alternatif
Konsep biaya marginal dan pendapatan marginal

Konsep biaya marginal dan pendapatan marginal
Biaya manginal: biaya yang digunakan untuk menghasilkan 1 unit lebih banyak

Pendapatan marginal : pendapatan yang diperoleh dari penjualan 1 unit lebih banyak

Biaya Kesempatan (Opurtunity cost)
manfaat potensial yang akan hilang bila salah satu alternatif telah dipilih dari sejumlah alternatif yang tersedia.

Biaya Tertanam (sunk cost)
biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah oleh keputusan apapun yang dibuat saat ini ataupun masa yang akan datang.

Kamis, 05 Agustus 2010

Akuntansi Sektor Publik

TIPE ORGANISASI:
1. PROFIT MOTIF
2. NON PROFIT MOTIF.

KARAKTERISTIK NON PROFIT:
1. TIDAK MENCARI LABA
2. DIMILIKI KOLEKTIF
3. TIDAK TERBAGI ATAS SAHAM
4. DONATUR TDK MENERIMA IMBALAN SECARA LANGSUNG.

SISTEM PENYUSUNAN ANGGARAN
1. TRADISIONAL BUDGET SYSTEM ( TBS )
- TOLOK UKUR : HASIL KERJA
2. PERFORMANCE BUDGET SYSTEM ( PBS )
- TOLOK UKUR : PENGGUNAAN DANA SECARA
EFEKTIF, EFISIEN DAN EKONOMIS
3. PLANNING, PROGRAMING, BUDGETING SYSTEM (PPBS)
- TOLOK UKUR : RENCANA, PROGRAM DLM MENCAPAI
TUJUAN NASIONAL.

FUNGSI ANGGARAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
1. Anggaran merupakan pernyataan kebijakan publik.
2. Anggaran menggambarkan keseimbangan antara belanja - pendapatan – pembiayaan yg diinginkan.
3. Menjadi landasan pengendalian yg memiliki
konsekuensi hukum.
4. Hasil pelaksanaan anggaran harus dituangkan dalam
laporan keuangan pemerintah sebagai pernyataan
pertanggungjawaban pemerintah kepada publik.

TAHAPAN (FASE) ANGGARAN
1. PENYUSUNAN.
2. PENGESAHAN
3. PELAKSANAAN
4. PENGAWASAN PELAKSANAAN.
5. PERTANGGUNGJAWABAN

REFORMASI ADMINISTRASI DAN AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
1. AKUNTABILITAS
2. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
3. SISTEM PENCATATAN
4. PENGELOLAAN DANA MASYARAKAT
5. SISTEM PENYUSUNAN ANGGARAN
6. PENGENDALIAN ( CONTROLLING AUDIT )

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN DAERAH
A. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
B. NERACA
C. LAPORAN ARUS KAS
D. PENJELASAN/CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN
E. TAMBAHAN : LAPORAN KINERJA DAN
PERUBAHAN EKUITAS DANA

MODAL SAHAM

Merupakan modal pemilik Perseroan Terbatas (PT) kepada Modal pemegang saham
Klasifikasi Saham:
Saham Biasa (Common Stock)
Saham Prioritas (Preferred Stock)

PENJUALAN SAHAM BIASA
H. Jual > N.Nominal Agio
Kas XX
Modal saham biasa XX
Agio Saham Biasa XX
H. Jual < N.Nominal Disagio Kas XX Disagio Saham Biasa XX Modal Saham Biasa XX PENJUALAN SAHAM BERDASAR PESANAN Misal: Pada 1 Juli 2005 PT MANGO mendapat pesanan 300 lbr saham, nominal Rp. 10.000/lbr dari PT GIGA seharga Rp.11.000/lbr, u.muka 10%, sisanya dibayar saat saham diserahkan, rencananya pada 1 Agustus 2005 1 Juli 2005 Kas 330.000 Piutang pemesan SB 2.970.000 Modal SB dipesan 3000.000 Agio modal SB 300.000 1 Agustus 2005 Kas 2970.000 Modal SB dipesan 3000.000 Piutang pemesan SB 2970.000 Modal Saham Biasa 3000.000 Pemesan gagal melunasi, ada 4 alternatif Uang muka dikembalikan, seluruh saham dijual ke masyarakat, misal dijual dengan kurs 102% 1 Agustus 2005 Modal SB dipesan 3000.000 Agio Modal SB 300.000 Piutang pemesan SB 2970.000 Kas 330.000 Kas 3060.000 Modal Saham Biasa 3000.000 Agio Modal Saham Biasa 60.000 Uang muka dipotong sbg kerugian atas penjualan kembali saham yg gagal dipesan 1 Agustus 2005 Modal SB dipesan 3000.000 Agio modal SB 300.000 Piutang pemesan SB 2970.000 Hutang pemesan SB 330.000 Kas 3060.000 Hutang pemesan SB 240.000 Modal SB 3000.000 Agio modal SB 300.000 Hutang pemesan 90.000 Kas 90.000 Uang muka tidak dikembalikan, diperlakukan sbg tambahan modal 1 Agustus 2005 Modal SB dipesan 3000.000 Agio modal SB 300.000 Piutang pemesan SB 2970.000 Modal pemesan yg gagal 330.000 Kas 3060.000 Modal SB 3000.000 Agio Modal SB 60.000 Dikeluarkan saham sebesar kas yg diterima dan kurs sesuai pemesanan Modal SB dipesan 3000.000 Agio modal SB 270.000 Piutang pemesan SB 2970.000 Modal SB (30 lbr) 300.000 Kas 2754.000 Modal SB 2700.000 Agio SB 54.000 DIVIDEN TUNAI Misal:1 Okt 2005 mengumumkan pembagian dividen 1500 lbr saham yg beredar Rp. 500/lbr yg akan dibayar 10 Okt 2005 1 Okt 2005 Laba ditahan 750.000 Hutang dividen 750.000 10 Okt 2005 Hutang dividen 750.000 Kas 750.000 DIVIDEN SAHAM Sebagai rekapitalisasi, mengubah komposisi modal dari “Laba ditahan” ke “Modal Saham Biasa” Saat dividen dibagi, H.Pasar saham berbeda dari N.Nominal Agio/Disagio Misal 1 Nopember 2005 PT Mango yg mempunyai 1500 lbr saham biasa membagikan dividen saham kepada setiap pemegang 2 lbr saham PT Mango & saat itu hrg pasar saham Rp.11.000 Dividen yg dibagikan = 1500:2 = 750 Perhitungan: Hrg pasar SB: 750 x 11.000=Rp. 8250.000 N.Nominal SB:750 x 10.000=Rp. 7500.000 Agio saham biasa =Rp. 750.000 Jurnal: Laba ditahan 8250.000 Modal saham biasa 7500.000 Agio modal saham biasa 750.000 STOCK SPLIT UP Misal: 2250 lbr saham nominal Rp.10.000 dipecah menjadi Rp.5000, saham yg beredar: (10.000:5000)x 2250 = 4500 lbr No Entry Sbg Memorandum MENGELUARKAN SAHAM BARU DGN HBS Tidak ada jurnal Memorandum Saat penjualan ada 3 alternatif Alternatif 1 : Harga saham < N. Nominal Selisihnya diakui sbg pembagian laba, merupakan pengurang laba ditahan Misal: PT Mango mengeluarkan saham baru 2000 lembar, nominal Rp.5000/lbr, sedang saham lama yg beredar 4500 lbr, nominal Rp.5000. Saham baru dapat dibeli dgn harga Rp. 4500 dengan menyerahkan 4 lbr HBS. Apabila seluruh pemegang saham lama menggunakan HBS nya Perhitungan: N.Nominal :1125 x Rp.5000 = Rp. 5625.000 Kas diterima:1125 x Rp.4500 = Rp. 5062.500 Selisih sbg pembagian laba = Rp. 562.500 Jurnal: Kas 5062.500 Laba ditahan 562.500 Modal saham biasa 5625.000 Alternatif 2: Harga saham = N.Nominal Jurnal: Kas 5.625.000 Modal Saham biasa 5.625.000 Alternatif 3: Harga saham > N.Nominal
Misal dijual dgn harga Rp.6000
Perhitungan:
Kas diterima: 1125 x Rp.6000 = Rp. 6.750.000
N.Nominal : 1125 x Rp.5000 = Rp. 5.625.000
Selisih sbg Agio SB = Rp. 1.125.000

Jurnal:
Kas 6.750.000
Modal SB 5.625.000
Agio SB 1.125.000

PENYAJIAN DI NERACA
PT MANGO
Per 31 Des
Modal Pemegang saham:
Modal Saham Biasa xxx
Agio Modal SB xxx +
Modal SB disetor xxx
Laba ditahan xxx +
Total Modal Pemegang saham xxx